fbpx
Kanker - Umum Kebugaran & Pencegahan Kondisi Medis Penyakit Kanker Skrining

Begini Cara Mengetahui Adanya Sel Kanker di Tubuh Kita

cara mengetahui adanya kanker di tubuh kita

Mengetahui dan mengidentifikasi tanda-tanda kanker di tubuh kita pada tahap awal dapat menjadi kunci dalam kelanjutan penentuan jenis dan efektivitas pengobatan serta mendukung proses pemulihannya.

Dalam penjelajahan topik ini, kita akan menyelami berbagai strategi dan metode yang dapat digunakan sebagai cara untuk mengetahui adanya pertumbuhan sel-sel kanker di tubuh kita.

Lebih dari sekadar memahami tanda-tanda kanker, kita akan memfokuskan pada pentingnya melakukan pemeriksaan kanker sebagai upaya mendeteksi dini dan langkah-langkah preventif. 

Ini akan menjadi langkah bersama untuk meningkatkan kesadaran dan memperkuat tindakan proaktif dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan.

Lakukan ini untuk mencari tahu tanda-tanda kanker di tubuh kita

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mendeteksi adanya kanker di tubuh kita, antara lain:

1. Melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan

Langkah awal dalam mendeteksi kanker biasanya melibatkan pemeriksaan fisik komprehensif dan wawancara mendetail tentang riwayat kesehatan. Dokter akan mencari tanda-tanda fisik kanker, seperti:

  • Benjolan.
  • Perubahan warna kulit.
  • Pembesaran organ tertentu.

Selain itu, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan keluarga kita untuk menentukan risiko genetik kanker.

2. Menjalani tes laboratorium

Tes darah dan tes urine dapat mengungkapkan indikator kanker, seperti jumlah sel darah yang tidak normal atau keberadaan zat tertentu yang mungkin diproduksi oleh sel kanker. 

Contoh tes laboratorium yang umumnya dilakukan untuk mendeteksi kanker adalah tes PSA (Prostate-Specific Antigen) untuk kanker prostat atau penanda tumor CA-125 untuk kanker ovarium.

3. Pemindaian dengan metode pencitraan

Teknik pencitraan medis menjadi cara untuk memungkinkan dokter melihat gambaran internal tubuh dan mengetahui adanya tanda-tanda kanker di tubuh kita.

  • CT Scan : Menggunakan sinar X untuk membuat gambaran rinci organ dalam tubuh.
  • MRI (Magnetic Resonance Imaging) : Menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambaran terperinci jaringan dan organ.
  • PET Scan : Menggunakan zat radioaktif untuk mendeteksi aktivitas seluler yang tidak normal.
  • X-ray : Bisa mendeteksi perubahan struktur tulang atau organ tertentu.
  • Ultrasound : Menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar organ dalam tubuh.

4. Biopsi

Jika ditemukan area yang mencurigakan, dokter mungkin akan merekomendasikan biopsi. Ini melibatkan pengambilan sampel jaringan atau sel untuk dianalisis di laboratorium. Biopsi merupakan cara paling pasti untuk mendiagnosis kanker.

5. Tes genetik dan biomarker

Tes biomarker bertujuan mencari tahu adanya mutasi genetik atau protein khusus yang terkait dengan jenis kanker tertentu. Misalnya, mutasi BRCA1 dan BRCA2 yang terkait dengan risiko tinggi kanker payudara dan ovarium.

6. Pengujian melalui skrining kanker

Beberapa jenis kanker dapat dideteksi sejak dini melalui langkah skrining kanker. Berikut ini beberapa contoh skrining untuk mendeteksi jenis-jenis kanker tertentu.

7. Pengawasan mandiri terhadap gejala kanker

Memahami dan mengenali gejala awal kanker sendiri di rumah sangatlah penting. Misalnya, kita bisa melihat jika terdapat perubahan kebiasaan buang air besar atau kecil, luka yang tidak sembuh, batuk persisten, perubahan pada tekstur atau ukuran tahi lalat atau benjolan, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Mendeteksi dini kanker sejak dini dapat membuat perbedaan besar dalam hasil pengobatan. Oleh karena itu, disarankan untuk proaktif dalam memantau kesehatan kita dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala atau tanda-tanda yang mencurigakan. 

Selalu ingat bahwa pemeriksaan rutin dan skrining adalah kunci dalam pencegahan dan mendeteksi kanker sejak dini.

Apa yang selanjutnya dilakukan jika ditemukan sel-sel kanker pada tubuh kita?

Jika selanjutnya dokter mengetahui ternyata ada sel-sel kanker di tubuh kita, maka dokter akan merekomendasikan untuk memulai pengobatan kanker, dikenal sebagai terapi kanker.

Terapi kanker terdiri atas beberapa jenis penanganan berbeda tergantung kepada risiko jenis kanker yang ditemukan dan kondisi fisik pasien. 

Berikut ini beberapa jenis terapi yang umumnya direkomendasikan oleh dokter untuk menangani kanker.

1. Operasi kanker

Operasi kanker bertujuan mengangkat seluruh atau sebagian besar bagian tubuh yang mengandung sel atau jaringan kanker. 

Dokter spesialis bedah kanker akan mencoba mengangkat jaringan sehat di sekitar tumor untuk memastikan tidak ada sel kanker yang tertinggal. Ini dikenal sebagai margin. 

Kadang-kadang, kelenjar getah bening di dekat kanker juga diangkat untuk menentukan apakah kanker telah menyebar dan apakah pengobatan lebih lanjut akan diperlukan.

2. Radioterapi

Radioterapi mungkin digunakan untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa. Proses ini bisa memakan waktu beberapa minggu atau berbulan-bulan setelah menyelesaikan radiasi untuk bisa mematikan semua sel kanker.

3. Kemoterapi, imunoterapi, dan terapi target

Pengobatan ini bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker yang mungkin telah menyebar atau tidak bisa diangkat melalui operasi.

  • Kemoterapi : Pengobatan kanker menggunakan satu atau lebih obat-obatan antikanker sebagai bagian dari terapi standar. Perlu diketahui bahwa selain untuk penyakit kanker, kemoterapi bisa diterapkan untuk penyakit lain juga.
  • Imunoterapi : Jenis pengobatan kanker yang membantu sistem kekebalan tubuh melawan kanker.
  • Terapi target : Jenis pengobatan kanker yang menargetkan perubahan spesifik dalam sel kanker terkait cara sel-sel itu tumbuh, membelah, dan menyebar.

4. Pemeriksaan dan tes berkelanjutan

Setelah upaya pengobatan, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menemukan pertumbuhan baru dan melakukan tes darah, X-ray, atau pemindaian dengan pencitraan lainnya untuk melihat apakah masih ada sel kanker yang tersisa di tubuh kita.

Pada dasarnya, tiap orang akan merespons pengobatan kanker secara berbeda dan dokter akan berusaha sebaik mungkin untuk menghilangkan sebanyak mungkin sel kanker. 

Penting untuk diingat bahwa pengobatan kanker umumnya merupakan proses yang panjang dan bisa melibatkan kombinasi dari beberapa pendekatan pengobatan yang berbeda​​ untuk memaksimalkan peluang keberhasilan. Dokter juga perlu melakukan tes-tes lanjutan untuk memastikan sel-sel kanker telah mati yang mana menunjukkan bahwa terapi berjalan sukses.

Apakah penyakit kanker bisa disembuhkan?

Dokter pada umumnya jarang menggunakan istilah sembuh dari kanker terkait dengan keberhasilan pengobatan pasien yang ditanganinya.

Meski begitu, penyakit kanker bisa mencapai suatu tahap yang disebut masa remisi. Remisi bukan berarti sama dengan kondisi sembuh sepenuhnya, tetapi tetap merupakan suatu kabar yang baik bagi pasien kanker.

Remisi berarti ada sedikit atau bahkan tidak ada lagi tanda-tanda kanker yang terdeteksi di dalam tubuh. Kondisi ini tidak terlihat pada pemindaian X-ray, MRI, atau tes darah.

Gejala-gejala kanker seperti nyeri atau kelelahan umumnya mereda atau bahkan berhenti sepenuhnya. Setelah mencapai tahap remisi, pasien mungkin dapat menghentikan pengobatan mereka, meskipun banyak orang yang terus mengonsumsi obat-obatan dosis lebih kecil untuk menjaga agar kanker tidak kembali​​.

Pengobatan kanker secara umum bertujuan untuk mengendalikan penyakit dan sekaligus meningkatkan kualitas hidup pasien, bukan hanya untuk mencapai kesembuhan. Strategi pengobatan tiap pasien mungkin akan berbeda tergantung pada jenis kanker yang diidap, tahapan pengobatan, dan respons individu terhadap terapi kanker yang dijalani.

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.